Kesan Pertama, Aku Tertarik

By Admin 11 Sep 2021, 17:29:19 WIB SMP Putra Harapan

Kesan Pertama, Aku Tertarik

*Fitriyani (Guru matematika SMP BS PH)

Aku kenal mereka saat mereka kelas VII akhwat, di saat pandemi belum datang. Mereka anak-anak yang semangat dan antusias mendengar penjelasan mata pelajaran yang kusampaikan.

“Ustadzah, kalau chatingan sama ikhwan si boleh tidak?” tanya salah satu di antara mereka.

“Menurut anti bagaimana?, kalau kita sering cathing dengan ikhwan, kita jadi merasa dekat dengannya. Iya tidak?. Inilah yang membuat kita perlu hati-hati, karena ketika kita sudah merasa dekat dengan ikhwan, kita jadi kurang bisa membatasi dan akan menimbulkan perasaan yang lebih kepada mereka. Kalau diteruskan kita bisa masuk ke hubungan yang lebih dekat, sebut saja pacaran”

“Pacaran dalam Islam dilarang karena banyak perbuatan yang mengarah kepada perzinaan”.

“Bagaimana, bisa dipahami ukhti?”.

“Bisa ustadzah, berarti mending jangan ya ustadzah?”

“Iya, benar ukhti, kecuali hal yang sangat penting.”

Mereka senang sekali mendengarkan cerita-cerita inspiratif. Hampir 50% di antara mereka adalah anak yang supel dan periang, sehingga pembelajaran sering gayung bersambut dan menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Sebagian mereka tergabung dalam halaqoh tahsinku. Banyak perkembangan yang terjadi karena semangat dan tangungjawab yang mereka berikan.

Tahun kedua, di mana pandemi membersamai mereka di kelas delapan. Aku hanya mengampu praktik ibadah yang berisi motivasi untuk berdzikir ba’da sholat, menghafal dan mengamalkannya.

Materi yang sederhana dan dengan kemasan yang cukup sederhanapun mereka bisa mengikuti dengan baik. Sebagian kecil di antara mereka datang ke sekolah karena mengalami kendala sinyal dan agar lebih termotivasi datang ke sekolah.

Tanpa terasa hampir dua tahun covid 19 memisahkan kami dalam mengarungi samudra ilmu secara langsung. Dan kini mereka sudah menjadi siswa tertua di SMP Boarding School Putra Harapan Purwokerto. Usia sekolah yang akan menentukan keberhasilannya menyelesaikan semua program sekolah baik kedinasan maupun mulok putra harapan.

Tantangan besar untuk mereka. Karena pembelajaran daring yang hampir dua tahun pasti membuat mereka lelah, malas dan bosan. Ditambah harus menyiapkan Psikologis mereka dalam menghadapi ujian sekolah yang sudah di depan mata.

Program asrama dihadirkan. Hanya 25% yang menyatakan kesanggupan datang di gelombang pertama. Alhamdulillah mereka mampu menjalani program asrama dengan senang hati meskipun teman-temannya belum sepenuhnya hadir.

Banyak perbedaan yang kurasa, antara mengajar secara offline di asrama dengan online di media sosial untuk yang di rumah. Bagiku sama-sama asyik. Apa yang membuat mengajar matematika di kelas IX ini merasa asyik?

bersambung...




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook